Industri manufaktur mesin merupakan industri yang sangat potensial dan relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Kebutuhan dan permintaan alat mesin terus meningkat selaras dengan pesatnya industri teknologi yang mutakhir. Kualitas akan kecanggihan teknologi sangat bergantung pada peningkatan skill dan kuantitas para inovator dan praktisi teknik mesin dari sekolah tinggi tak lupa juga para sarjana yang memiliki kapasitas memadahi. Tentu kita semua telah belajar akan jejak historis bapak pesawat di Indonesia, yaitu BJ Habibie yang memiliki peran besar dalam pembuatan pesawat di Indonesia yakni N250 Gatot Kaca, pada 1995. Keberhasilan Pak Habibie ini juga tak lepas dari kesadaran akan perlunya meningkatkan kualitas dan kuantitas para sarjana yang berkaitan dengan mesin untuk senantiasa menupgrade kemampuan mereka dalam memutakhirkan industri mesin di Indonesia. Kesadaran ini dapat dimulai sedini mungkin, seperti kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan SD BIAS Yogyakarta melalui kegiatan PKL ke Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Sebagai salah satu sekolah islam favorit di Yogyakarta, tentu Sekolah BIAS Yogyakarta menyediakan program yang sangat menunjang keberhasilan para siswanya termasuk kunjungan dan belajar langusung bareng kakak-kakak Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Selasa (25/1). Tidak hanya melihat dan mencoba berbagai mesin industri, anak-anak juga praktik membuat prototipe pesawat terbang bersama kakak-kakak AEROGEAR UMY. PKL SD BIAS ini diikuti kelas 5 dan 6 yang merupakan penerapan apa yang dipelajari di KBM IPA sekolah, mulai dari perubahan energi, pesawat sederhana sampai penerapan gravitasi dan hukum Bernoulli pada prototipe pesawat terbang.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan menjadi motivasi dan eksplorasi dalam mengembangkan potensi dan minat anak terhadap pekembangan mesin di Indonesia.