Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam tradisi dan kebudayaan di setiap sukunya. Dengan memiliki status multikultural seperti ini, menjadikan prinsip “Bhinnekal Tunggal Ika” sebagai pedoman bermasyarakat di Indonesia. Tradisi dan kenudayaan yang dimilikinya sangatlah banyak mulai dari tarian, makanan hingga permainan. Jenis jenis kebudayaan dan tradisi tersebut hingga saat ini diwariskan pada anak cucuk mereka untuk menjaga eksistensi daripada nilai keindonesiaan yang penuh makna budaya tersebut. Tanpa adanya corak tersebut, maka bisa dipastikan nilai kebangsaan dan kenegaraan indonesia di aspek pariwisata akan menjadi kurang. Mengenalkannya tentu juga menjadi salah satu langkah baik dalam merawat kultur tersebut. Hingga saat ini masih banyak sekali pelaku usaha yang memiliki corak budaya dan tradisi pada produk yang dimilikinya.

Bagi generasi 80 hingga 90 tentu tak asing dengan permainan permainan jaman dahulu yang dibuat menggunakan kratifitas tangan. Berbeda dengan permainan yang saat ini cenderung sudah menggunakan teknologi mutakhir, permainan jaman dahulu memiliki nilai produksi yang sangat minim namun juga berkualitas untuk dipermainkan oleh anak-anak. Ditengah gempuran kemajuan teknologi, ada produsen dengan basis umkm yang masih bertahan. Hal inilah yang menjadikan Sekolah BIAS Yogyakarta sebagai salah satu sekolah islam favorit di Yogyakarta berkegiatan PKL ke tempat Dolanan Bantul dan Pabrik Coklat Monggo. Kedua destinasi PKL BIAS Kali ini mengenalkan para siswa akan budaya dari jenis makanan dan permainan. Selain kreativitas tentu saja belajar bagaimana melatih empati untuk tetap mendukung keberlangsungan UMKM di tengah kemajuan zaman. Melalui penanaman empati yang diiringi dengan pengalaman baru tersebut menjadikan para siswa terpantik kembali dalam membuka pikiran dan kreatifitas mereka sebagai pembelajar di tengah tengah yang serba instan seperti saat ini. Pada PKL ini  pembelajaran kebudayaan bisa diambil para siswa dari mana saja mulai berinteraksi dengan pelaku usaha, mendengarkan penjelasan hingga berpraktik langsung dalam pembuatan mainan maupun coklat yang dibimbing para ahli.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan para siswa dapat meningkatkan kepedulian dan kreatifitas dalam menjaga kebudayaan dan tradisi secara positif.