Kegiatan belajar mengajar memiliki esensi yang penting dalam pembentukan dan transfer ilmu kepada para pelajar khususnya siswa di sekolah menengah. Seiring dengan pandemi corona yang sudah satu tahun lebih ini tentunya setiap sekolah memiliki strategi dan teknis tersendiri dalam menyampaikan hak dan melakukan kewajiban sebagai lembaga yang menyediakan segala fasilitas pendidikan akademis bagi siswanya. Salah satunya adalah Sekolah Bina Anak Sholeh (BIAS) Yogyakarta. Sebagai salah satu lembaga pendidikan islam terbaik di Yogyakarta, Sekolah BIAS mampu adaptif dengan keadaan terlebih lagi program boarding school yang diperuntukan bagi siswa siswi SMP dan SMA. Pada tahun ajaran baru ini, BIAS Boarding School mengadakan Stadium General bagi orang tua siswa SMP dan SMA BIAS Yogyakarta yang dilaksanakan pada Sabtu (17/7) pada pukul 13.00-15.00 WIB.

Meskipun Stadium General ini dilaksanakan secara daring, tak mengurangi substansi topik yang disampaikan oleh para narasumber. Ketika room dibuka, siswa siswi akan diperlihatkan tayangan video profile daripada BIAS Boarding School Yogyakarta yang isinya adalah aktifitas aktifitas menarik seperti lomba-lomba, pengembangan skill, dan pembelajaran yang nyaman sesuai fasilitas yang memadai. Kemudian dalam pembukaannya diiringi dengan doa dan pembacaan kitab Al Burhan fi Masailil Imaan oleh siswa siswi SMA BIAS Yogyakarta. Topik yang dibacakan pun sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini yaitu mengenai pentingnya aqidah shahihah. Pembacaan kitab ini juga merupakan program unggulan bagi Sekolah BIAS bagi para siswa dan siswi agar bisa membaca kitab gundul tanpa harakat. Acara selanjutnya adalah kajian yang akan diisi langsung oleh pengasuh Sekolah BIAS Yogyakarta, Ustadz Wijayanto. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan tantangan dunia pendidikan saat ini melalui fenomena yang dapat disingkat menjadi VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). Secara umum, VUCA adalah fenomena yang menggambarkan situasi dunia yang mengalami perubahan sangat cepat dan cenderung tidak bisa ditebak. Oleh karenanya ketika anak-anak dimasukan ke dalam boarding school bisa menjadi solusi dari perkembangan zaman yang serba tidak pasti seperti ini terlebih lagi dalam membangun karakter dan skill anak.

Tak hanya sampai disitu, acara dilanjutkan dengan sambutan hangat oleh Direktur Sekolah BIAS, Ibu Hj. Ir. Lilik Indriati yang disusul dengan perkenalan Tim BIAS Boarding School Yogyakarta. Dalam penyampaiannya beliau memaparkan 3 Pilar BIAS Boarding School yang berisi; mata pelajaran (memuat mapel reguler dan mapel diniah/agama), pengembangan kepribadian seperti PKL, public speaking, organisasi dan ada muatan lokal seperti digen (digital enterpreneur), leadership, dan KTI, serta yang terakhir adalah bantu diri/self regulation yang berisis seperti ibadah, belajar, daily activity, dan problem solving.

Dengan diadakannya Stadium General ini, diharapkan menjadi bekal kepada orang tua untuk memahami sistem pendidikan Islam di SMP-SMA BIAS Yogyakarta.