Pendidikan adalah alat berinteraksi dalam menjalani segala aspek kehidupan bagi manusia. Kegiatan belajar mengajar tentu menjadi barang penting pada dinamika masyarakat. Dalam hal ini lembaga pendidikan yang sebagai tonggak kualitas pendidikan masyarakat harus memiliki metode pembelajaran yang aplikatif dan dapat diejawantahkan secara konkrit bagi setiap anak/orang di kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran inilah yang kemudian menjadi substansi materi yang dikemas dalam bentuk kegiatan yang memiliki orientasi jelas di hari esok. Pada posisi ini kreatifitas dalam membuat program dan kegiatan bagi lembaga pendidikan diuji, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana para siswa dapat menerima pembelajaran tanpa suasana yang pasif/monoton. Keadaan pasif/monotin dapat terjadi karena tidak adanya inovasi baru dalam penyampaian materi pada siswa.

Sekolah BIAS Yogyakarta sebagai salah satu sekolah islam terbaik di Yogyakarta memiliki caranya tersendiri dalam merancang metode pembelajaran tersebut, salah satunya adalah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Extra Ordinary. KBM EO atau Kegiatan Belajar Mengajar Extra Ordinary adalah belajar yang memang di luar kebiasaan rutin. Dengan berbagai tema, seperti diniah yang dikemas dengan game yang seru, merangsang anak semangat belajar. Mereka belajar aqidah, shiroh, akhlak, pengenalan matematika awal, bercerita, membaca, mengenal aneka ciptaan Allah tetapi uniknya mereka tak terasa jika sedang belajar. Kegiatan seperti ini dapat meninngkatkan minat belajar anak karena adanya dinamika yang mendorong anak untuk selalu aktif mengeksplore materi yang diberikan. Peran dan posisi anak-anak di sini menjadi “subjek” bukan “objek” Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Daya ingat pasca kegiatan akan lebih kuat karena adanya memori yang melekat dari apa yang telah mereka lakukan secara praktis. Suasana kelompok belajar akan lebih hidup dengan adanya interaksi dari ustadz/ah dengan para murid yang mengikuti KBM. 

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan menjadi solusi yang dapat menjawab permasalahan pendidikan yang masih monoton. Para murid dengan para guru lebih interaktif serta memiliki keaktifan yang lebih daripada KBM di kelas saja.